BABELAN – Dalam rangka menyukseskan Gerakan Babe/Nyak Asuh Anak Stunting (BAAS) yang digalakkan oleh Pemkab Bekasi melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB), PT Bina Bangun Wibawa Mukti (BBWM) melaksanakan Program Penanggulangan Stunting di Kecamatan Babelan pada Jumat (12/10/2024). Program tersebut sesuai dengan surat perintah yang dikeluarkan Pj Bupati Bekasi Dedy Supriyadi di mana PT BBWM ditunjuk menjadi salah satu Laison Officer (LO).
Gerakan Babe/Nyak Asuh Anak Stunting mengedepankan pendekatan kolaboratif yang melibatkan berbagai pihak, yakni pemerintah, dunia usaha, organisasi kemasyarakatan, keluarga dan masyarakat. Tujuannya adalah untuk menurunkan angka stunting dengan signifikan. Ini merupakan salah satu upaya Pemkab Bekasi dalam menurunkan angka prevalensi stunting di Kabupaten Bekasi.
Program ini memiliki dua sasaran utama, yaitu anak bayi berusia di bawah lima tahun (Balita) dan ibu hamil beresiko kekurangan energi kronik (KEK). Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, Kabupaten Bekasi mengalami kenaikan angka prevalensi stunting dari 17.8 % di tahun 2022 menjadi 23.2 % di tahun 2023.
Dalam upaya penanganan kasus stunting tersebut, PT BBWM sebagai LO terus berperan aktif untuk menanggulangi kasus anak stunting di Kabupaten Bekasi melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Bekerjasama dengan komunitas Ibu PKK dan Posyandu Babelan, BBWM memonitoring dan memberikan bantuan logistik guna memenuhi kebutuhan gizi anak stunting.
“Kami dari Puskesmas Babelan 1 mencoba untuk terus mengedukasi masyarakat mengenai stunting. Membujuk Ibu-Ibu untuk rutin datang ke posyandu agar tumbuh kembang anak terukur. Jika menemukan orang tua yang mengalami permasalahan pada anak, kami melakukan pendampingan dan jika diperlukan, kami memberikan rujukan ke rumah sakit anak,” kata Helen Damanik S.Gz dari Puskesmas Babelan 1.
Direktur Utama PT BBWM, Prananto Sukodjatmoko menyampaikan bahwa sebagai salah satu LO Gerakan Babe/Nyak Asuh Anak Stunting (BAAS) BBWM berfungsi sebagai narahubung. Selain memberikan bantuan secara langsung, BBWM juga akan membantu menjembatani dengan pihak lain apabila masyarakat memiliki program penurunan angka stunting.
Hal ini sesuai dengan apa yang disampaikan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Bekasi, Firzawati pada acara launching Program Gerakan Babe/Nyak Asuh Anak Stunting (BAAS) di Komplek Pemkab Bekasi, Cikarang Pusat, pada Kamis (6/6/2024).
“Kita semua berharap dengan sinergi yang telah dibangun, kasus anak stunting di Kabupaten Bekasi dapat ditangani dengan efektif,” imbuhnya.