BOJONGMANGU – BEKASIHARIINI.COM – Selain bersilaturahmi ke rumah sanak saudara, ziarah ke makam orang tua serta sanak saudara yang telah meninggal dunia merupakan tradisi masyarakat Bojongmangu yang sampai saat ini masih terjaga.
Di hari pertama hari Raya Idul Fitri 1443 hijriah, ratusan masyarakat berduyun-duyun memadati pemakaman-pemakaman yang ada di daerah Kecamatan Bojongmangu.
Seperti di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kampung Warudoyong, Desa Sukabungah, Kecamatan Bojongmangu, pasca pelaksanaan sholat Idul Fitri, secara berangsur pemakaman itu mulai dipadati masyarakat setempat. Sejumlah masyarakat membawa air serta bunga untuk ditabur di atas pemakaman sanak saudara yang telah meninggal dunia.
Salah satu warga peziarah di pemakaman kampung Warudoyong Desa Sukabungah Kecamatan Bojongmangu, Opih Supriatna, mengatakan tradisi ziarah kubur tersebut biasanya ramai dilakukan mulai dari H+1 sampai dengan H+3 hari raya idul Fitri berlangsung sejak pagi sampai sore.
“Setiap hari raya Idul Fitri kita ziarah ke kubur ini, tidak hanya dihari raya saja namun sebelum memasuki Bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Adha kita juga ziarah. Kebetulan ini makam orang tua saya,” ucapnya.
Tidak banyak ritual yang dilakukan saat berziarah, saat dipemakaman peziarah memanjatkan doa untuk yang sudah meninggal, membaca Surat Yasin serta Tahlil serta membersihkan pemakaman kerabat dan sanak saudara jika terlihat kotor atau banyak semak. (Rls.)