BEKASI – BEKASIHARIINI.COM – Kawanan maling membobol Kantor Unit Pelaksana Teknis Dinas Balai Latihan Kerja (UPTD BLK) Kabupaten Bekasi. Mereka menggasak barang elektronik berupa komputer sebanyak 12 unit.
“Ya benar, ada 12 komputer yang hilang di ruang latihan jurusan administrasi perkantoran,” kata Kepala UPTD BLK Kabupaten Bekasi Ahmad Ridwan, Jumat (6/5).
Pembobolan kantor yang berlokasi di Desa Sriamur, Kecamatan Tambun Utara ini terjadi pada Sabtu (30/4) lalu. Sedangkan peristiwa ini diketahui pada Rabu (4/5) kemarin setelah petugas sekuriti melakukan pengecekan kantor.
“Kami ada petugas keamanan dua orang tiap harinya. Baru diketahui pas tanggal 4 Mei, ketika petugas keamanan melakukan kroscek ke seluruh gedung untuk melihat keamanan yang ada di gedung-gedung di BLK,” katanya.
Ridwan mengatakan, aksi pembobolan kantor ini terekam CCTV. Dalam rekaman kamera pengawas, pelaku pembobolan ini berjumlah dua orang mengenakan topeng dan sarung tangan.
“Kalau dilihat di CCTV, pencurian dilakukan hari Sabtu tanggal 30 April 2022, jam 01.30 dini hari. Ada dua pelakunya. Belum melihat secara jelas karena mereka menutup kepala dengan topeng dan tangan pakai sarung tangan,” ucapnya.
Dari rekaman CCTV, kedua pelaku masuk ke dalam ruangan dengan cara menjebol teralis pintu menuju lorong. Kemudian mereka menjebol pintu yang menuju ruang komputer.
“Kemudian pas masuk ke ruangan dan mengambil komputer, mereka keluar enggak dari pintu masuk yang tadi. Tapi jebol lagi pintu yang lain,” ucap Ridwan.
Ridwan mengaku belum mengetahui kerugian yang ditimbulkan dari peristiwa ini. Namun 12 unit komputer dengan merek HP dan Lenovo yang raib digondol maling ini tercatat di aplikasi sebagai aset daerah.
“Kami mencatatkan asetnya di aplikasi, di mana aplikasinya bisa dilihat saat jam kerja. Kemarin saya belum bisa menghitung, karena di Pemkab Bekasi sistem pencatatan asetnya sudah berbasis aplikasi,” katanya.
Aksi pembobolan kantor di saat libur Lebaran Idulfitri ini, kata Ridwan, sudah dilaporkan ke Polsek Tambun. Peristiwa pembobolan ini diakuinya baru pertama kali terjadi.
“Sudah laporan dan sudah dicek di lapangan langsung oleh Wakapolsek dan empat orang anggota, didampingi Binmaspol Desa Srimahi dan Kecamatan Tambun Utara,” ungkapnya. (Red.)