Praktisi HRD Kabupaten Bekasi Bangun Sinergitas Tanpa Batas Dengan Pokdarwis dan Komunitas titik 0 (Nol) Kali Ciherang

 

Karangbahagia || bekasihariini.com

Ketua Praktisi HRD Kabupaten Bekasi RR Meilani Aseaningrum
Praktisi HRD Kabupaten Bekasi yang akrab di panggil Mei, mengunjungi Pokdarwis dan Komunitas Kalijaga yang berada di titik O (nol) kali Ciherang, minggu 4 /09/2022, sekitar pukul 9.00 Wib, diwilayah Desa Karangsatu kecamatan Karangbahagia.

Kunjungan tersebut didampingi oleh WKU-Pertanian – KADIN Kabupaten Bekasi, Nasep Iskandar.

Menurut Meilani Aseaningrum yang akrab dengan sebutan Ibu Mei mengatakan bahwa, “perusahaan-perusahaan yang ada di kabupaten Bekasi sangat merespon atas usaha masyarakat untuk mengembangkan titik O (nol) kali Ciherang menjadi Destinasi Wisata.

Titik O kali Ciherang adalah murni gerakan dari berbagai komponen masyarakat Desa, aktivis lingkungan dan semua elemen masyarakat yang peduli atas lingkungan, ucap Mei.

Mei juga mengatakan, bahwa ini akan jadi sejarah bersinerginya perusahaan perusahaan yang berada di kabupaten Bekasi dengan Podarwis yang dinisiasi dan dimotori olehv KADIN Kabupaten Bekasi serta Pemerintah Desa Karang Satu, dan saya bangga dengan insiator yang juga selaku Wakil Ketua (Wku) Pertanian KADIN Kabupaten Bekasi yaitu pak Nasep Iskandar yang akrab di panggil Baba Ken Arca, ujar Mei.

Pada 22 Agustus 2022 lalu waktu diresmikannya titik 0 (nol) kali Ciherang dengan dilanjutkan susur sungai dengan menggunakan perahu, dengan di hadiri, segenap stakeholder di kabupaten Bekasi dan komponen masyarakat Desa Karangsatu yang viral di berbagai media online saya sangat tertarik fan alhamdulilah pada hari ini saya bisa berkunjung dan bersilaturahmi membuka sinergitas antara kami dari praktisi HRD Kabupaten Bekasi dengan Pokdarwis Dan komunitas Kalijaga titik 0 (nol ) kali Ciherang, tutur Mei.

Ditempat yang sama, salah satu Tokoh Masyarakat Karangbahagia menceritakan, “Jika dilihat dari pelbagai sisi bahwa benar adanya bahwa titik 0 (nol) kali Ciherang memiliki potensi yang tersembunyi yang belum muncul dan tergali, mulai dari pertemuan tujuh hulu sungai yang mengalir dari arah selatan hinga menjadi satu atau bermuara di titik 0 (nol) kali Ciherang, potensi itu dimulai dari keindahan sungai-singai tersebut dan yang dimana ketujuh sungai itu memiliki masing-masing basis sejarah dan riwayat yang banyak bagi masyarakat setempat, diataranya masih ada beberapa bagunan Belanda seperti, pintu air hitam, pintu air merah, sasak bangke, pintu air tembak macan, juga riwayat jembatan besi yang hari ini sudah tiada karena di bakar massa saat jaman perjuangan masa lampau terang salah satu tokoh di Karangbahagi yang enggan di sebutkan namanya.

Dan beberapa minggu lalupun Kepala Desa Karangsatu mendapatkan penghargaan berupa pemberian buku sejarah Bekasi oleh penulis sejarah Bekasi Hendra Kusnawan bertempat dialun-alun Desa Karangsatu saat merayakan HUT RI yang Ke 77 tahun.

Mei menambahkan saya merasa bangga dengan masyarakat yang memiliki tanggung jawab moral terhadap lingkungan dan sejarah di daerahnya.

“semoga kami dari praktisi HRD Kabupaten Bekasi bisa turut serta membatu masyarakat dalam mengembangkan lingkungan dan jatidiri wilayahnya.

“Dan semoga program titik 0 (nol) kali Ciherang ini dapat berjalan secara terprogram, terencana dan berkesenambungan tutup Ketua Praktisi HRD Kabupaten Bekasi yang bernama lengkap RR Meilani Aseaningrum. (SS/red)