Pantang Menyerah Kejar Cita-Cita, Reza Pahlevi Ikuti Tes PPPK dari Ambulan

Berita3 views

“Takdir itu milik Allah SWT, tapi usaha dan doa adalah milik milik kita # Bismillah.”

Itu adalah kata-kata penyemangat yang ditulis oleh oleh Reza Pahlevi (34), salah seorang peserta tes calon PPPK dalam status WA-nya.

 

TATA JAELANI – Jakarta

Reza panggilan ayah beranak dua ini mengikuti tes calon PPPK dari dalam ambulan diarea parkir Hotel Harsiton, Jakarta dalam kondisi tubuh yang harus mendapat perawatan dari rumah sakit.

Namun begitu semangat pantang menyerah dan kemauan yang keras ia ditunjukkan meski dalam kondisi kedua kakinya patah dan remuk serta salah satu tangannya yang tidak bisa digerakan akibat kondisi sarafnya lumpuh. Rasa sakit kerap ia rasakan dan ditahannya saat mengisi soal dengan durasi yang lumayan cukup panjang.

“Sering nyut-nyutan bang apalagi kalau saya bergerak, padahal badan saya pengen bergerak juga pegel juga kan, tapi ini sakit banget, ” ujar asal Lemah Abang, Kecamatan Cikarang Utara ini  usai mengikuti tes PPPK Sesi 2 pada Selasa siang (10/12/2024).

Honorer penyuluh dari Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Bekasi yang sudah mengabdi selama 8 Tahun di Pemkab Bekasi dan bertugas di Desa Sukadami, Kecamatan Cikarang Selatan tersebut mengaku telah mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya meski dengan dalam masih dalam masa perawatan untuk mengikuti tes PPPK.

“ Saya dari awal dibantu oleh temen untuk mengikuti pendaftaran serta mengerjakan soal-soal latihan atau simulasi, Bismilah aja mudah-mudahan saya lulus,” harap pria yang juga sarjana S1 Ekonomi , Lulusan STIE Ahmad Dahlan, Jakarta  ini.

Untuk sampai di tempat tes, ia diantar oleh Relawan Lintas Ambulan Indonesia (LAI) dengan ditemani oleh keponakan serta adik yang juga mengikuti tes PPPK Sesi 3. Saat tes ia ditemani oleh pendamping dari BKN serta tim medis dari PSC 119 Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi yang siap siaga jika terjadi kondisi darurat dan harus dibantu. Sementara untuk tes sendiri menggunakan modem orbit dengan jaringan khusus sementara kondisi mobil hidup dan pintu ditutup.

“Insya Allah dalam waktu dekat tangan kiri yang lumpuh ini akan dioperasi. Mudah-mudahan lekas sembuh,” jelasnya.

Diceritakannya ia mengalamai kecelakaan tunggal saat mengendarai motor pada 24 September 2024 silam di Jalan Pantura depan Lotte Mart, Pilar, Cikarang saat menghindari tabrakan dengan pemotor yang keluar dari Lotte Mart, nahas ia terluka dengan kondisi yang cukup parah dengan kaki patah dan remuk serta tangan patah ditambah dengan saraf tangan yang lumpuh.

“Untuk kaki saya berobat di klinik patah tulang di Tambelang selama satu bulan dan sudah bisa digerakan dan ditekuk, tapi jalan loom bisa. Dan untuk tangan harus rawat jalan ke RS Ciptomangunkusumo ini juga sudah dipasang pin tiga biji,” imbuh.

Ia mengaku sangat bersemangat meski dalam kondisi yang sangat sulit ia hadapi. Ia mengaku mengerahkan segala daya dan upaya dan potensinya agar bisa mengikuti tes calon PPPK. Hal tersebut lantaran didorong keinginannya untuk mengejar cita-citanya menjadi seoarang ASN PPPK.

“ Meski bapak dan ibu saya sudah tiada tapi  saya ingn mengangkat derajat keluarga saya. Berharap saya lulus sehingga bapak dan ibu  dikubur sana bangga kepada anaknya,” terangnya dengan berkaca-kaca.